Pages

Thursday 24 February 2011

POLA ATAU MODEL PEMANFAATAN MEDIA AUDIO UNTUK PEMBELAJARAN DAN LANGKAH-LANGKAHNYA


Dengan mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini diharapkan Anda dapat memahami sekaligus mengajarkan materi yang berhubungan dengan:

1. Pola atau model pemanfaatan media Audio untuk pembelajaran, dan
2. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media Audio.
Sebagai media pembelajaran, ada beberapa model atau pola pembelajaran yang bisa diterapkan dalam memanfaatkan media audio. Dari beberapa model tersebut ada 3 model utama yang perlu diketahui yaitu,
1.    model terintegrasi dengan media cetak,
2.    model terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran di kelas
3.    model dimanfaatkan secara berdiri sendiri sebagai media audio interaktif.
Untuk model pertama dan ketiga dapat dimanfaatkan secara individual maupun secara kelompok. Tempat pemanfaatannya bisa di mana saja dan kapan saja tergantung kebutuhan. Sedangkan untuk model kedua pemanfaatannya diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas
Ada beberapa model pemanfaatan media Audio untuk pembelajaran. Salah satunya ialah
terintegrasi dengan media cetak (buku/modul)

1.      Terintegrasi dengan media cetak (buku/modul)

Pemanfaatannya dintegrasikan dengan cetak (bisa berupa modul/buku atau media cetak lainnya.Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, peserta didik dituntut harus sabar dan teliti, karena peserta didik harus bolak-balik antara mematikan audio untuk melihat ke modulnya atau menutup modul kembali memutar dan menyimak audionya. Bahkan antara menyimak modul dan mendengarkan audio kadang- kadang harus dilakukan secara bersama-sama. Sebagai contoh ketika ia membaca wacana, maka disamping mencermati kalimat-kalimat yang ada di modul, ia juga harus mendengarkan program audionya.
Pengitegrasiaannya bisa secara murni (pure), tetapi bisa juga semi terintegrasi. Pengitegrasian secara murni artinya antara modul dengan media audionya merupakan satu kesatuam bahan pembelajaran yang tidak dapat di pisah-pisahkan. Peserta didik harus memiliki dan memanfaatkan keduanya secara terintegrasi dalam proses pembelajarannya. Keduanya tidak bisa dimanfaatkan secara berdiri-sendiri, melainkan harus secara terintegrasi.
Untuk pengitegrasian yang sifatnya murni mayoritas materi pembelajaran ada di
media audio.  Materi yang ada di media audio (misalnya untuk pelajaran bahasa Inggris) meliputi: cara membaca wacana (reading), Vocabulary, listening, speaking, latihan-latihan, umpan balik hasil latihan dan penjelasan tata bahasa (grammar). Sedangkan materi yang ada di media cetak meliputi: Tujuan pembelajaran, petunjuk pembelajaran, wacana, daftar kata (vocab), tata bahasa (gramar), petunjuk mengerjakan soal, jika diperlukan lembar jawaban soal dan lembar kerja siswa (LKS).
Peserta didik dapat memanfaatkannya secara individual atau kelompok. Jika dimanfaatkan secara individual peserta didik dituntut untuk lebih mampu belajar secara mandiri artinya ia dituntut harus disiplin dalam mengatur dirinya sendiri serta dituntut untuk mampu mencari jawaban sendiri atas permasaslahan yang diketemui ketika ia sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran
Sedangkan pengitegrasian yang sifatnya semi terintegrasi, seluruh materi pembelajaran (termasuk tujuan, petunjuk belajar dan lain-lain) tertulis di modul. Materi-materi tertentu yang memerlukan media audio seperti cara membaca wacana (untuk pelajaran bahasa Inggris) atau suara-suara berbagai jenis binatang (untuk pelajaran IPA – Biologi), bunyi nada (untuk pelajaran menyanyi), intonasi dalam pembacaan puisi (untuk pelajaran Bahasa Indonesia) dan lain-lain direkam dalam kaset audio. Ketika peserta didik membutuhkannya baru memutar kasetnya
Ada beberapa model pemanfaatan media Audio untuk pembelajaran. Salah satunya ialah
mengiintegrasikan media Audio ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

2.      Terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran di kelas.
Pemanfaatannya langsung diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Materi-materi tertentu yang memerlukan bantuan media audio (seperti bunyi nada, suara-suara binatang,, cara melafalkan suatu kata dan lain-lain direkam ke dalam program audio
Praktek pemanfaatannya sepenuhnya diserahkan kepada guru. Oleh karena itu guru bisa mengatur skenario kegiatan pembelajaran sebagai berikut: guru menjelaskan seluruh materi pembelajaran hingga selesai baru memutar program Audio atau guru memutar program Audionya terlebih dahulu baru memberikan penjelasan atau secara selang-seling antara penjelasan guru dengan pemutaran media Audio.
Dalam model ini guru memiliiki peranan sentral, artinya keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung pada guru.
Disamping sebagai sumber belajar, guru sekaligus merangkap sebagai operator dan fasilitator.
Pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik (umpan balik) langsung memperoleh
tanggapan dari guru ataupun dari teman-temannya

  1. Model Pembelajaran Interaktif
Dalam model ini, melalui media Audio peserta didik diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meskipun ajakan untuk ikut partisipasi tersebut sebenarnya hanyalah bersifat maya (semu).
Dengan model interaktif seolah-olah terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dengan narator yang membawakan materi pembelajaran dalam media audio.
Ajakan untuk ikut berpartisipasi aktif tersebut dilakukan misalnya dengan meminta peserta didik untuk melakukan kegiatan menghitung, menulis, menirukan ucapan atau melafalkan, menjawab pertanyaan yang ditulis dalam buku catatan, membuat karangan singkat, bertanya kepada ayah/ibu/saudara, mengamati lingkungan sekitar, melihat koran/majalah, melihat buku pelajaran yang ditunjukkan judul bukunya berikut penulis-penerbit dan halamannya dan lain-lain. Ajakan untuk ikut berpartisipasi aktif bisa juga dilakukan dengan menanyakan berita penting yang terjadi pada hari itu misalnya yang dibaca dari koran, yang ditonton dari TV, yang didengar dari radio atau yang didengar dari orang tua, teman, saudara dan lain-lain.
Dalam model interaktif umpan balik diberikan oleh media Audio itu sendiri, peserta didik dimita untuk mencocokkan jawabannya dengan jawaban-jawaban yang diberikan melalui media Audio. Oleh karena itu peserta didik dituntut untuk aktif.

Model interaktif cocok untuk kegiatan pembelajaran baik yang bersifat individual maupun kelompok. Namun jika pemanfaatannya secara individual, maka peserta didik dituntut untuk lebih aktif mencari solusi sendiri atas persoalan-persoalan yang mereka temui.

Dalam model ini peran peserta didik sangat menonjol sementara peran guru tidak terlalu sentral. Namun demikian guru tetap dituntut untuk memberikan penilaian atas hasil pekerjaan siswa (peserta didik).

Dalam langkah persiapan ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pendidik atau guru, yaitu:
1.      Siapkan mental peserta didik agar mereka dapat berperan serta secara aktif. Oleh karena itu paling lambat sehari sebelumnya hal itu (rencana kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media Audio ataupun Radio) harus sudah diberitahukan kepada peserta didik.
2.      Pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan untuk menampilkan program (Radio,/Radio Tape/CD Player/Komputer/Radio Satelit/iPod/Zune), dapat ber-fungsi dengan baik.
3.      Jika memanfaatkan media Radio, pastikan bahwa jadwalnya sudah jelas dan topik
4.      yang akan disiarkan sesuai dengan topik yang akan dibahas.
5.      Jika memanfaatkan media Audio, pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya/CD/MP3/Flash dan usahakan Anda selaku guru telah mempreviunya terlebih dahulu sebelum menyajikan untuk kepentingan pembelajaran.
6.      Pastikan bahwa di ruangan tempat kegiatan pembelajaran tersedia power listrik yang
7.      dibutuhkan untuk memutar program. 
8.      Ruangan hendaknya sudah diatur sedemikian rupa (cahaya, ventilasi, pengaturan tempat duduk, ketenangan dan lain-lain) sehingga peserta didik dapat mengikutinya dengan nyaman.
9.      Jika memerlukan LKS atau Bahan Penyerta, pastikan bahwa keduanya telah  tersedia dengan jumlah yang mencukupi.

Pada langkah pelaksanaan hal-hal yang harus dilakukan antara lain:

1.      Jika memanfaatkan media radio arahkan posisi radio pada gelombang stasiun radio
2.      yang akan dituju dan tombol siap untuk di “on” kan.
3.      Jika menggunakan media Audio usahakan posisi penyimpan file (Kaset/CD/DVD/MP3/ Flash dan lain-lain) sudah berada di tempat pemutarnya dan tinggal menekan tombol “Play” atau “On”.
4.      Usahakan peserta didik sudah berada tempat kegiatan pembelajaran (standby) setidaknya 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dengan alat tulis, modul/buku, LKS dan kelengkapan belajar lainnya.
5.      Jelaskan kepada mereka tentang jenis matapelajaran, topik yang akan dibahas dan
6.      tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
7.      Mintalah siswa untuk memperhatikan baik-baik terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan melalui media Radio/Audio, mencatat bagian-bagian yang dianggap penting serta mengikuti berbagai instruksi (perintah) yang akan disampaikan lewat media Radio/Audio seperti memberikan jawaban singkat, menirukan, menuliskan, menghitung, menyimpulkan dan lain-lain.
8.      Putarkan program (Radio/Audio) dengan memutar atau memencet tombol “play”.
9.      Usahakan suasana tetap tenang/kondusif selama pemutaran program media
10.  Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka mengikuti
11.  kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan program Audio/Radio.
12.  Disamping sebagai nara sumber, pendidik juga sekaligus sebagai fasilitator. Oleh karena itu, dalam hal ini pendidik juga berkewajiban untuk memfasilitasi peserta didik agar mereka dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan maksimal.
13.  Setelah pemutaran program selesai matikanlah alat pemutar, dan mintalah siswa untuk tetap tenang di tempatnya masing-masing dan siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran berikutnya.
14.  Jika ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab peserta didik atau tugas-tugas singkat yang harus mereka kerjakan selama mendengarkan program, mintalah peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban atau lembar tugas tersebut.
Pada langkah tindak lanjut hal-hal yang harus dilakukan antara lain:

a.       Mintalah peserta didik untuk menceriterakan ringkasan materi pembelajaran yang
b.      berhasil mereka serap selama mendengarkan program media radio/audio
c.       Mintalah peserta didik untuk menanyakan berbagai hal yang dianggap sulit (yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang baru saja mereka pelajari melalui media radio/audio)
d.      Sebelaum Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, terlebih dahulu berikan kesempatan kepada sesama peserta didik untuk mendiskusikan jawabannya. Peran pendidik di sini adalah sebagai fasilitator.
e.       Jika seluruh pertanyaan sudah berhasil dijawab oleh teman-teman sesama peserta, maka Anda tidak perlu menjawabnya lagi. Tugas Anda sebatas menjawab pertanyaan- pertanyaan yang belum terjawab selama berlangsung-nya diskusi.
f.       Berikan tes untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
g.      pembelajaran melalui pemanfaatan Radio/Audio.
h.      Jika ada tugas-tugas atau PR yang harus dikerjakan, sampaikanlah sebelum peserta
i.        didik meninggalkan tempat.

PENUTUP
Melalui tulisan ini, nyatalah bahwa banyak sumber belajar yang dapat kita manfaatkan. Dari
yang sifatnya rekaman sederhana sampai rekaman yang disiarkan melalui jagad maya.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu pesat pada saat ini mau tidak mau, setuju atau tidak setuju tentu akan membuka cakrawala pemikiran kita bahwa di jagad maya terdapat beraneka macam jenis informasi atau sumber belajar yang tidak terbatas jumlahnya. Tentu kita semua akan setuju jika penulis katakan bahwa kita harus memanfaatkan beraneka ragam informasi yang tersebar di jagad maya tersebut sebagai sumber belajar setelah melalui seleksi yang didasarkan kepada kebutuhan pembelajaran, pertimbangan moral, agama dan lain, dan lain-lain
Audio maupun radio merupakan salah satu komponen TIK yang berbasis suara/ bunyi yang sangat effektif dan sangat membantu para pendidik jika dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Oleh karena itu penulis berharap kepada kepada pihak-pihak yang berkepenting - an (khususnya para pendidik dan para pemangku kepentingan pendidikan) untuk mau memanfaatkan potensi Audio dan Radio untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. “Dasar-Dasar Program Audio”, Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.

Komunitas Teknologi Informasi Indonesia”,http://indocommiit.com
Internet Radio”,http://en.wikipedia.org/wiki/internet_rqdio 4/18/2008 2.20 PM
“Rivalitas zune dan iPod”,http:// fistonita.net
Romi Satria Wahono,Mengenal Radio Internet,http://RomiSatriaWahono.Net February 4th, 2006
WAV: Waveform Audio Format,http://id. wik ipedia.org/ wiki/WAF/
Audio Digital,http://id.wikipedia.org/wiki/Audio digital/
iPod,http://id. wiki pedia.org/ wik i/iPod/
Waldopo Drs. M.Pd. “Teknik Menulis Naskah Untuk Program AudioPembelajaran”, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi Pendidikan, Jakarta, 2006.
------- Pemanfaatan Media Audio dan Radio Untuk Pendidikan,
Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,
2003












No comments:

Post a Comment